Hizibpopular di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya didalam lingkungan pondok pesantren. Penyusun hizib selalu dikaitkan dengan tokoh pengasas atau pemimpin aliran tasawuf, sufi atau tarekat. D. Ijazah Do'a-Do'a Khusus Ilmu Hikmah . Do'a-do'a khusus disini adalah maksudnya do'a-do'a yang sering didawamkan oleh ulama-ulama khost, baik Nama Yoga Adi Putra, Nim: 153300650 Judul Skripsi: Kontribusi Pondok Pesantren Modern Al-Hikmah Dalam Pengembangan Dakwah di Desa Pondok Jaya Sepatan Tangerang Banten. Fenomena yang terjadi di Desa Pondok Jaya, banyaknya remaja yang belum menguasi tentang ilmu-ilmu keIslaman sehingga mengenai permasalahan tersebut mengundang melakukan kegiatan buruk bahkan tindak kejahatan seperti minuman 4 Pesantren Modern Tulungagung Darul Hikmah. Jika berbicara pesantren di Tulungagung, maka salah satu yang tidak bisa dilupakan adalah pesantren modern Tulungagung Darul Hikmah. Pesantren ini berawal dari kegiatan di surau pada tahun 1930, kemudian berkembang menjadi pondok pesantren hingga sekarang. Khususuntuk ilmu halimunan, sejatinya orangnya tidaklah menghilang. Hanya saja, ia tidak nampak di mata orang lain. « Kesaksian Pertaubatan Mudir Pondok Pesantren Darul Falah Es Salafy akan kesesatan Ilmu Hikmah (Hizb Ashror) Pertobatan Seorang Praktisi Tenaga Dalam dan Ilmu Ghoib » guru saya juga slalu berpesan tuk tidak mengunakan Jenispesantren di Indonesia yang selanjutnya adalah pesantren tahfidz Quran. Artinya fokus pendidikan yang dilalui hanya tahfidz Quran saja. Apakah tidak ada pendidikan lain, ada. Biasanya mengaji kitab aqidah, fiqh, dan akhlaq. Namun target utamanya menghafal Al Quran. Pada prosesnya target hafalan bergantung pada kemampuan santri itu sendiri. f9AKJ. Sepintas, dunia diplomasi dan dunia pesantren seolah merupakan dua dunia yang berbeda. Hampir tak terbayangkan bahwa dua dunia itu ternyata bisa bertaut dan menyatu. Namun demikianlah yang terjadi. Kesempatan langka ini terwujud berkat kegiatan diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Kementerian Luar Negeri, yang mana total sejumlah 36 orang peserta diterjunkan ke lingkungan Pesantren Gontor yang namanya telah tersohor. Sebanyak 18 orang diplomat muda laki-laki ditempatkan mengajar mengenai diplomasi dan isu-isu internasional di pondok Gontor khusus laki-laki yang terletak di Ponorogo, sekaligus lokasi dari kampus pusat Universitas Darussalam UNIDA Gontor. Sedangkan kami, 18 orang diplomat muda perempuan, ditugaskan dengan mandat serupa di pondok pesantren khusus putri Gontor, Mantingan, Ngawi. Saya adalah salah satu dari Ngawi terletak 2 jam perjalanan berkendara dari kota Solo. Setibanya di sana, kesan pertama yang sangat terasa adalah panas terik mataharinya yang sangat menyengat. Namun panasnya udara saat itu perlahan berganti dengan hembusan kedamaian ketika memasuki gerbang Pondok Gontor. Saat itu hari Jumat, dan pondok ramai dengan kunjungan para orang tua yang merindukan anak-anaknya yang sedang berjuang menuntut ilmu di pondok modern itu. Beberapa gazebo hijau yang berjajar dan gelaran tikar orang-orang di depan pintu gerbang, menampilkan raut bahagia orang-orang yang berbagi rasa setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan lamanya tidak bertemu. Pertemuan santriwati dengan keluarganya. Foto Din banyak hal yang dapat dipelajari dari kegiatan tinggal dan mengajar di pondok ini. Namun beberapa hal yang paling menonjol untuk dipelajari bagi kebanyakan orang dewasa seperti saya dan rekan-rekan atau bahkan masyarakat luas, antara lain kesederhanaan, keikhlasan, kerukunan, kedisiplinan dan semangat belajar yang tinggi. Kesederhanaan mungkin bukan hal yang sulit bagi banyak orang di negara berkembang seperti Indonesia, namun bagi sebagian kalangan, kesederhanaan barangkali justru bisa juga menjadi tantangan yang sangat menarik bagi sebagian orang. Banyak orang apalagi kaum muda telah terbiasa atau dibiasakan dengan penggunaan berbagai teknologi misalnya. Namun, teman-teman santriwati di pondok gontor harus terbiasa dengan kesederhanaan dimana ada pelarangan penggunaan telepon seluler, tidak hanya itu tapi juga pembatasan jumlah pakaian, dan hal lainnya. Mungkin ada banyak pro-kontra tentang pembatasan ini, karena saat ini telepon seluler dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan, namun di sisi lain, keberadaan telepon seluler dipandang juga memiliki mudharat apalagi jika digunakan oleh santriwati yang kesehariannya memiliki serangkaian kegiatan. Pembatasan pakaian antara lain ditujukan juga untuk pembiasaan santriwati mengurus diri sendiri, mengelola waktu dan tenaga untuk mencuci pakaiannya. Dengan terbiasa dengan kesederhanaan, mereka akan lebih mudah beradaptasi dengan kondisi seperti apapun. Kesederhanaan juga dapat meningkatkan semangat mereka untuk berjuang menjadi lebih baik. Bicara keikhlasan, tentu diperlukan para santriwati mengingat mereka tinggal dengan berbagai macam orang dengan latar belakangnya, sifat dan kebiasaan masing-masing. Ikhlas memahami orang lain, ikhlas beribadah, ikhlas melaksanakan tugas yang dibebankan, antara lain beberapa hal yang ditanamkan dalam benak para hanya para santriwati, para pengajar pun ternyata juga memiliki jiwa keikhlasan yang tinggi, ingin berbagi ilmu mengabdi sekaligus mendapatkan ridho dan barokah dari Yang Maha Kuasa tanpa perhitungan gaji tetap, berbeda dari sistem penggajian guru-guru di sekolah lain pada umumnya. Pondok pesantren merupakan salah satu ciri khas pendidikan di Indonesia, yang tidak diperoleh di negara lain. Banyaknya para santriwati dari berbagai suku dari berbagai daerah, serta perbedaan karakter mengajarkan bagaimana mereka dapat hidup bersama dengan rukun. Dalam pengaturan penempatan tinggal di asrama yang tiap ruangannya memuat sekitar 25 orang, diupayakan agar terdiri dari berbagai suku. Tidak hanya dari berbagai daerah di Indonesia, pondok Gontor seringkali dikunjungi oleh para santri dari beberapa negara tetangga. Seperti Malaysia, Thailand. Pada hari pertama kunjungan kami berkesempatan bertemu dengan sekitar 20 orang santriwati asal Malaysia yang baru saja mulai mondok hingga awal bulan Ramadhan nanti. Bersama para santriwati dari Malaysia setelah kegiatan kuliah subuh. Foto Muhsinin dengan para mahasiswi Universitas Darussalam yang telah mengenyam pendidikan di pondok Gontor sejak lulus SD, beberapa orang menyampaikan “Pondok ini seperti rumah kedua bagi saya, lingkungan yang penuh persaudaraan membuat saya sangat betah tinggal disini”. Menjawab penasaran saya mengenai adanya orang-orang yang melarikan diri, para santriwati tidak menafikan adanya fakta tersebut, namun mereka menyampaikan adanya sebagian banyak yang ingin kembali karena rasa persaudaraan yang melekat. Kedisiplinan dan Semangat Belajar“Jika anda ingin beribadah sebanyak-banyaknya datanglah ke Mekkah. Jika anda ingin ilmu sebanyak-banyaknya datanglah ke Mesir. Jika anda ingin pendidikan sebanyak-banyaknya datanglah ke Gontor,” kalimat ini terpampang pada spanduk-spanduk di halaman pondok. Tidak salah, karena pondok modern Gontor memiliki berbagai mata pelajaran, baik terkait ilmu agama meliputi pemahaman tafsir, hadits, hingga hafalan Al Quran, maupun berbagai ilmu lainnya meliputi geografi, biologi dan berhitung. Pendidikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris juga terlihat menonjol, dan dua bahasa asing ini wajib diterapkan sehari-hari dalam kegiatan mengajar maupun dalam percakapan antar santriwati. Bisa dibayangkan kan kelancaran bahasa asing mereka? Bahasa Indonesia hanya dapat digunakan oleh para santriwati yang baru masuk sebelum mereka mendapatkan pendidikan bahasa asing di pondok. Kedisiplinan tentunya juga menjadi ciri kehidupan di pondok pesantren yang harus dibiasakan oleh para santriwati dalam menaati peraturan. Sekalinya mereka melanggar, maka harus berhadapan dengan sanksi yang diterapkan, seperti menghafalkan ayat Al Quran sambil berdiri ketika datang terlambat. Persiapan ujian, para santriwati belajar dimanapun. Foto mereka belajar sangat terasa saat saya tinggal di pondok karena sedang masa ujian. Pemandangan anak-anak santriwati sedang belajar terlihat di sekeliling pondok. Mahasiswi lainnya, Din Rusyda Arini, menyampaikan kepada kami yang ingin tahu alasannya betah mengenyam pendidikan di Gontor selama 12 tahun, “Bagi saya pribadi, karena pondok selalu memberikan dan memfasilitasi kegiatan yang mengandung banyak pembelajaran, sehingga kami selalu haus untuk mendapatkan yang lebih banyak lagi dan lagi”.Mahasiswi jenjang universitas mempelajari simulasi sidang negosiasi multilateral PBB dari para Diplomat muda. Foto percakapan dengan para diplomat muda, tidak sedikit bahkan yang menunjukkan minatnya untuk melanjutkan studinya kelak di luar negeri untuk memperdalam ilmu kedokteran, ilmu teknik, atau lainnya, ada juga yang menyatakan ketertarikannya menjadi diplomat setelah lulus dari jenjang kuliah. Semangat belajar mereka menumbuhkan harapan akan masa depan Indonesia yang berada di tangan para generasi muda milenial terkini. Semoga mereka kelak menjadi pembangun bangsa yang berwawasan luas, bijaksana dan bermartabat. DASAR PEMIKIRANPara santri dan santriawati adalah cerminan dan kelompok yang bertakhasus dalam mempelajari ilmu syar’i agar bisa menjadi penyeru bagi kaumnya, yakni masyarakatnya, sebagaimana disinyalir Allah SWT dalam Al-Qur’an“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi ke medan perang mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan, di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga diri.” QS. At-Taubah 122Pesantren adalah Lembaga Pendidikan Islam yang memiliki peran yang sangat strategis dalam prospek pengembangan indipidu yang berkualitas inletektual, emosional dan spiritual. Allah berfirman“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Tuhan kami, tiadahlah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka.” QS. Ali Imran 190-291Santri adalah manusia yang terbaik dalam ummat Rasulullah SAW, sebagaimana diisyaratkan dalam sebuah hadits“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”PENGERTIANPesantren adalah Lembaga Pendidikan Islam yang bercirikan adanya Kyai, pondokan dan santri yang mukim. Secara umum pesantren dibagi menjadi dua bagian yaituPesantren tradisional kuno adalah pesantren yang berbasis pada islam tradisional, sehinggal sifat tradisionalnya begitu jelas terbaca pada kultur, sistem, kepemimpinan, nilai, kurikulum dan metode Modern adalah pesantren yang muncul sebagai kritik terhadap pesantren tradisional, dampak pembaharuan di indonesia dan sekaligus upaya responsif terhadap perkembangan melihat dan menelaah kedua model pesantren tersebut, maka Pesantren Darul Hikmah Bekasi adalah bentuk pesantren modern yang memadukan beberapa ciri pesantren tradisional. Beberapa kriteria berikut yang kami padukan dari pesantren modern dan tradisionalMemberi kebebasan kepada para santrinya untuk bermazhab apa saja selama tidak sesat, dengan didasari dalil yang lebih kuat dalam mengambil pelatihan organisasi, managemen dan pengembangan pembaharuan, perubahan, tidak jumud, tidak figuritas dengan kultur pendidikan klasikal, kenaikan kelas, jenjang pendidikan yang jelas dan ijazah pesantren sebagai tuntunan para santri yang ingin mendapat pengakuan formal dari diajarkannya dengan menggunakan pelajaran bahasa asing, selain bahasa ciri pesantren kuno seperti keharusan memakai sarung, peci dalam shalat terutama maghrib, isya dan shubuh, membaca kitab sorogan di depan kyai atau Mencetak generasi yang Faqih dan Qur’aniMISI– Melaksanakan pembelajaran yang islami bagi guru dan santri dengan kurikulum yang terpadu.– Menjadikan santri para penghafal seluruh atau sebagian al-Qur’an.– Mengembangkan potensi para santri/santriawati berdasarkan Emosional, Intelektual, spritual dan Fisikal.– Meningkatkan kemampuan santri/santriawati dalam berbahasa Arab dan dan SasaranPesantren memiliki tujuan yang secara esensial, adalah tujuan pendidikan islam itu sendiri, yaitu mewujudkan manusia yang mampu merealisasikan ubudiyah kepada Allah dalam kehidupan pribadi dan msyarakat serta agar menjadi manusia yang mampu menjalankan fungsi dan oerannya sebagai khalifah di muka pendidikan di pesantren tersebut dapat diperinci dalam sasaran umum dan khusus. Secara umum tujuan pendidikan di pesantren adalahPembentukan kepribadian dai yang handalAdapun tujuan khususnya adalah membentuk santri yang memiliki karakteristik sebagai berikutBersih aqidahnya Salimul aqidahShahih ibadahnya shahihul ibadahKokoh kepribadian/akhlaknya matinul khuluqKuat fisiknya qawiyul jismTajam/terdidik pemikirannya mutsaqqoful fikrEfisien mengatur waktunya haris ala waqtihMampu berusaha dan mandiri qadir alal kasbBermanfaat bagi sesama nafi’ li ghairihProfesional dalam segala urusan munadzomun fi Syu’unihBersungguh-sungguh dalam segala urusan mujahidun Li NafsihiDengan sasaran seperti yang tercantum di atas, diharapkan setelah menyelesaikan tugas belajarnya di pesantren, santri memiliki sifat Tafaqohu fiddin yakni memiliki pemahaman aqidah yang benar yang menyeluruh sehingga mampu menjadi lambang kekuatan dan mampu mereformasi diri dan lingkungannya melalui gerakan dakwah yang terorganisasi menuju kepembaharuan islam yang memiliki target sebagai berikutMembentuk kepemimpinan opini publik yang iklim yang kondusif di dunia islam untuk eksistensi dan sasaran pendidikan pesantren tersebut dapat direalisasikan sesuai dengan orientasi pendidikan di pesantren. Pesantren adalah lembaga strategis bagi kaderisasi SDM. Dengan kata lain merupakan suatu lembaga untuk mewujudkan manusia yang shalih menurut pandangan islam dengan dua bentuk spesialisasi ulama dalam bidang syariat dan ulama dalam bidang ilmu PesantrenKurikulum yang diterapkan di kepesantren-an YAPIDH adalah kurikulum pelajaran-pelajaran ilmu-ilmu syar’i yang mengacu kepada buku-buku salaf yang berbahasa Arab yaitu sebagaimana yang diberlakukan di Pondok Pesantren Darul Hikmah FORMAL1 Fiqih Buku pelajaran formal di Arab Saudi2 Hadits Buku pelajaran formal di Arab Saudi3 Tafsir Buku pelajaran formal di Arab Saudi4 Nahwu an-Nahwul Wadhih5 Shorof amtsilah Tashrifiyyah6 Bahasa Arab al-Arobiiyah lin Nasyiin7 Imla’ dan Khoth8 Ulumul Qur’an9 Siroh Nabawiyyah Fiqih Siroh karya ramadhan al-Buthi10 Tarikh Sahabat dan Khulafa’ Buku terbitan Yapidh11 Ushul Fiqih Buku ushul fiqih karya Utsaimin12 Balaghah al balaghah al wadhihah13 Ulumul Hadits taysir Mushtolah Hadits NON FORMAL1 Safinatun Najah Fiqih2 Taqrib Fiqih3 Kifayatul Akhyar Fiqih4 Fiqih Nisa Fiqih5 Ta’limul Muta’allim6 Minhajul Muslim7 Syarah Arbain NawawiSelaian mata pelajaran yang sifatnya formal, para siswa masih mendapat pelajaran yang sifatnya ekstrakurikuler, seperti Mentoring, Komputer, Kepanduan, Beladiri, Bimbingan Belajar, Khitobah, Nasyid, Drama, kaligrafi dan Lingkup KegiatanSemua pesantren pasti memiliki ruang lingkup kegiatan atau dalam kata lain disebut “kegiatan sehari-hari”. Begitu juga dengan pondok Pesantren Darul Hikmah Bekasi yang memiliki kegiatan yang relatif padat, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian bawahJadwal kegiatan – Bangun Shalat – Shalat Subuh dan Tahfidz Qur’ – Pemberian Mufrodat atau – Istirahat, Olah Raga, Sarapan dan – Proses KBM di – Shalat Dzuhur dan Makan – Proses KBM di – Shalat Ashar dan – Mandi dan Makan – Shalat Maghrib dan Tahfidz Qur’ – Shalat Isya dan Kajian Kitab – Belajar Mandiri Murajaah – Persiapan – Istirahat Panjang 6. Kondisi Asrama– Asrama di pesantren menggunakan sistem hidup bersama dalam satu ruangan– Menggunakan ranjang bertingkat, untuk dua orang.– Tiap kamar berisi antara 14 sd 20 orang dengan ukuran ruangan 6 x 7 m– Tiap kamar akan dibimbing oleh wali ghurfah7. Pengurus PesantrenMudir Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, Pesantren Dan Dakwah Sosial Maftuh Asmuni, Santri Ikhwan Umar Ahzami, Lc. Wali santri Akhwat Dadah Kholidah,

pondok pesantren khusus ilmu hikmah